Desa Sukakarya – Guna mendorong tingkat literasi digital Usaha Mikro, Pemerintah Desa Sukakarya mengelar program kegiatan pelatihan bagi para pelaku usaha untuk memanfaatkan teknologi informasi berupa website desa sukakarya dengan sebuah motto BHS (bersama hidupkan Sukakarya) di sebuah vila benama Pondok Blue Safir pada hari Rabu (30/10/2024).
Kegiatan pelatihan yang dihadiri oleh Kepala Desa Sukakarya Hasan Sukandi serta Perangkat Desa dan Ketua BPD Desa Sukakarya. Para perserta yang tergabung dalam paguyuban RT membawa serta beberapa pelaku usaha yang merupakan warganya.
Kegiatan tersbeut bertujuan guna memberikan pemahaman mengenai digitalisasi UMKM, kepada pelaku usaha khususnya yang masih berskala mikro agar mendapat pengetahuan mengenai digitalisasi usahanya melalui website desa dan beberapa platform digital lainya.
“Harapan kami untuk supaya warga masyarakat desa sukakarya ada peningkatan dibidang usaha, salah satunya hari ini akan di kasih ilmunya dulu, bukan modal nya dulu, cara berusaha dan cara pemasaran, apa yang di produksi oleh masyarakat supaya lancar bila mana masyarakat tidak tahu cara pemasarannya tidak lancar maka tidak akan maju,” ungkap Kepala Desa Sukakarya dalam sambutannya.
Tidak hanya pelaku usaha mikro yang ada di Desa Sukakarya, sudah cukup dikenal bahwa Desa Sukakarya memiliki salah satu unggulan di bidang pertanian yang menjadi potensi bagi meningkatnya perekonomian masyarakat, yakni komoditas buah salak, masarakat Desa Sukakarya menyebutnya salak Maco (Madu Coblong) yang mana Coblong merupakan nama kampung dimana perkebunan salak tersebut berasal.
Kepala Desa mengatakan bahwa salak Maco tersebut sudah banyak penggemarnya, dan hanya ada di Desa Sukakarya.
“Dengan kekurangan adanya pemasokan buah salak sehingga banyak yang tidak terpenuhi untuk pemesanan yang ada diluar kota, tidak hanya luar kota, warga Jakarta pun sangat menggemari salak Macho Coblong ,tidak hanya ada di Bogor didaerah lain pun banyak, yang mana salak Macho tersebut hanya ada di desa sukakarya dan itupun namanya sudah tergaung kemana-mana”. Tuturnya.
Penulis : Iwan Setiawan